KOMPETENSI
SEORANG SEKRETARIS TERKAIT DENGAN PERAN SEKRETARIS PROFESIONAL MASA KINI
1.Kompetensi Seorang Sekretaris Profesional
di Masa Kini
Competence
(kompetensi)Tren dimasa ini adalah perusahaan memilih sekretaris
lulusan Strata satu (S1)dengan berbagai alasan yang antara lain bahwa
tugas-tugas sekretaris dan administrasi dapat diselesaikan oleh siapapun
termasuk yang tidak memiliki latar belakang pendidikan sekretaris sekalipun.
Alasan lain
adalah lulusan D3 adalah tenaga fisik dan belum mampu terlibat berpikir secara
analitis. Alasan ketiga adalah sekretaris jaman sekarang cenderung menjadi
partner kerja pimpinan dan banyak terlibat dalam decision making process, bukan
hanyasekedar pembantu pimpinan dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Makakecenderungan merekrut sekretaris atau staf Strata satu akan semakin
menjaditren masa kini.
Alasan
selanjutnya adalah bahwa jika terjadi standarisasi jenjang pendidikan untuk level tertentu, maka lulusan
S1 dalam posisi lebih aman. Dengan
alsan-alasan tersebut maka jelas bahwa jumlah sekretaris S1dengan tanpa latar
pendidikan sekretaris akan semakin menjadi tren.
Untuk
menghadapi persaingan dalam era globalisasi ini, seorang sekretaris harus
memiliki kualitas dan kompetensi yang dapat menunjang karir sebagai seorang
sekretaris profesional. Untuk itu sekretaris harus memiliki kompetensi berikut ;
a.Memiliki ketrampilan berkomunikasi
seorang sekretaris akan selalu berkomunikasi dengan
berbagai macam orang, untuk itu akan bagus apabila sekretaris menguasai
beberapa bahasa asing. sekretaris dituntut pula untuk pandai memilih kata dan
menyusun kalimat secara baik.
b.Mampu mencari, menginterpretasikan dan memanfaatkan
informasi
sekretaris harus pandai menggali informasi dari berbagai sumber, lalu menginterpretasikan sehingga dapat memilih informasi yang dinilai bermanfaat untuk disajikan kepada pimpinannya
sekretaris harus pandai menggali informasi dari berbagai sumber, lalu menginterpretasikan sehingga dapat memilih informasi yang dinilai bermanfaat untuk disajikan kepada pimpinannya
c.Mampu berpikir, mengidentifikasi masalah dan mencari
solusinya
d.Mampu bekerja sama dalam kelompok
sekretaris harus mampu menjalin hubungan baik dengan
orang-orang dalam perusahaan maupun luar perusahaan.
e.Memiliki human relations skills
f.Mempunyai komitmen pada tugas
Adapun
pengetahuan dan wawasan yang harus diketahui oleh seorang sekretaris adalah sebagai
berikut :
- Pengetahuan akan bidang usaha tempat kita bekerja
- Pengetahuan akan produk dari perusahaan
- Pengetahuan akan Rekanan bisnis pimpinan
- Pengetahuan akan pesaing dari perusahaan
Ada banyak cara
yang dapat diakukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan diantaranya adalah :
- Banyak membaca dan mengikuti perkembangan dari
berita-berita surat kabar dan media elektronik
- Banyak mengikuti forum, workshop, seminar, pelatihan,
kursus, diskusi,
- Dan juga belajar menuangkan isi pemikiran kita dalam
bentuk tulisan
Disamping
kecerdasan intelektual, kita juga perlu memperhatikan kecerdasan logika dalam
emosi kita, diantaranya yaitu :
- Meningkatkan profesionalisme kerja dan lingkungan
kerja yang nyaman
- Mampu menggunakan emosi secara efektif untuk mencapai
tujuan (pengendalian emosi)
- Memahami emosi orang lain
Profesionalisme
yang berhasil adalah yang secara teknik menguasai pekerjaan dan memiliki
kecerdasan emosi yang tinggi:
- Pengambilan keputusan
- Kepemimpinan
- Kepuasan pelanggan
- Kerjasama dan saling percaya
Peran sekretaris
professional dimasa kini
Di zaman
ekonomi global dengan tingkat teknologi tinggi, para esekutif menjadi
tergantung pada dukungan staf-nya untuk mengontrol sisitem yang baru. Sedangkan
kondisi dari para pelaku bisnis adalah menghadapi bebagai tantangan dan berada
dalam lingkungan yang serba bersaing. Kondisi demikian membuat para pimpinan
perusahaan membutuhkan jasa sekretaris yang lebih handal dan profesional.
Siapa bilang
jadi sekretaris hanya bermodal cantik? Selain pintar dan cekatan, sekretaris di
masa sekarang harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi
sekaligus memahami cara pandang atasannya. Sungguh, ini bukan pekerjaan yang
bisa disepelekan.
Menanggapi
pekerjaan sekretarisnya dimasa sekarang ini. Saya berpendapat bahwa tugas
sekretaris di masa sekarang berbeda dengan di masa lalu. Tugas pokok sekretaris
di era sekarang mencakup tiga hal.
Pertama,
kaitannya sebagai data manajemen. Maksudnya, tugas sekretaris adalah menerima,
menyimpan, dan mengembalikan surat-surat yang masuk untuk atasannya. Di era
digital saat ini, surat yang masuk bisa melalui email, SMS, atau BBM
(Blackberry messenger).
Seharusnya seorang pimpinan tidak menutup diri dengan
kemajuan teknologi. Misalnya saja, jika ada approval travel karyawan yang harus
ditandatangani seorang pemimpin, sementara pemimpin tersebut sedang ada meeting di luar, sekretaris cukup memberitahu lewat SMS atau BBM-an
kepada pemimpin untuk minta persetujuan. Nanti pemimpin tinggal balas ‘oke’,
dan sekretaris yang memberi approval
sementara. Setelah pemimpin di kantor, pemimpin akan tanda tangani secara resmi
melalui print approve.
Kedua,
tugas pokok sekretaris berkaitan dengan penyusunan agenda sang atasan. Mulai
dari agenda keseharian, mingguan, bulanan, sampai tahunan. Misalnya saja saya
ambil contoh Josef seorang manager yangf memiliki sekretaris pribadi. Josef
mengatakan, meski ia sudah memiliki berbagai agenda sendiri sebagai direktur
HR, namun perlu juga disesuaikan dengan agenda jajaran manajemen dan chairman.
“Di sini, sekretaris harus memastikan agenda mana yang bisa saya hadiri bersama
manajemen atau chairman. Sehingga, agenda pertemuan saya dengan divisi HR baik
regional maupun global tidak terganggu,” ujarnya menjelaskan. Hingga kini, ia
memiliki jadwal rapat rutin dengan direksi setiap dua bulan sekali yang tidak
boleh diganggu gugat. Di samping itu, kata Josef, sekretaris juga menyiapkan
segala kebutuhan meeting atasannya. “Sekretaris saya tidak hanya mengatur
jadwal meeting, tetapi dia juga mengetahui saya sedang meeting di mana,
agendanya apa, dan memastikan segala macam keperluan saya. Contohnya, jika saya
meeting di luar kota, dia yang mengurusi pemesanan tiket, mencatat nomor
passport, dan mencatat siapa orang yang akan menjemput saya di sana,” tuturnya.
Ia mengakui, halhal kecil yang disiapkan sekretaris sangat membantu dan
memudahkan pekerjannya di luar kota.
Dan ketiga, peran utama sekretaris berkaitan dengan
traffic informasi dan komunikasi. “Perannya sebagai perantara atau jembatan
komunikasi antara saya dengan tim HR, direksi, seluruh karyawan, dan pihak
luar. Jika orang mau ketemu saya, pasti terlebih dahulu melalui ‘pintu’
sekretaris. Artinya, kesan pertama tentang saya ada di ‘wajah’ sekretaris
saya,” Josef menjelaskan. Ditambahkannya, peran sekretaris juga sebagai advisor
atau konsultan bagi atasannya. “Contohnya, saya pernah mengajukan satu klaim,
tetapi sekretaris saya bilang hal itu tidak bisa diklaim ke perusahaan.
Artinya, dia telah mengingatkan saya dan kemudian dia memberikan saran untuk
solusinya,” ujar Josef. Dari berbagai peran penting sekretaris, Josef tidak
menampik akan ketergantungannya dengan seorang sekretaris. Ia mengistilahkan,
jika sekretarisnya sedang mengambil cuti, ada sesuatu yang “hilang” dalam
kesehariannya. “Meski ada sekretaris pengganti, tetapi karena dia tidak biasa
menangani pekerjaan keseharian saya, jadi pelayanannya agak terhambat,” ucapnya
terus terang. Untuk itu, perusahaan memberikan fasilitas mobile extension bagi
sekretaris yang sedang cuti, sehingga dia bisa dihubungi kapan dan di mana saja
oleh siapa pun. Sekretaris pengganti biasanya diambil dari staf di divisi
tersebut. “Dengan adanya sistem online, saya tidak akan menyuruh sekretaris
pengganti untuk selalu berada di ruangan saya karena staf HR berbeda lantai,”
ungkapnya.
Sekretaris di Era Media Sosial
Seiring
perkembangan zaman, Josef mengakui, sekretaris perlu melek teknologi untuk
memudahkan pekerjaannya. Yang tidak boleh dilupakan, sekretaris harus memiliki
pengetahuan dasar terhadap fungsi di divisinya. “Sekretaris saya harus memiliki
pengetahuan HR. Bahkan, saya suruh ikut program sertifikasi training HR,”
katanya meyakinkan. Selain itu, ia pun mewajibkan sekretarisnya menguasai
bahasa Inggris untuk memudahkan ber-komunikasi dengan sekretaris direktur HR di
Unilever regional maupun global. Yang tak kalah penting, lanjut Josef,
sekretaris perlu memiliki interpersonal skill. Apalagi, sekretaris direktur.
Jika hal ini tidak diperhatikan, bisa saja membuat sekretaris tersebut menjadi
tinggi hati karena merasa lebih tinggi jabatannya dibanding karyawan lain.
“Untuk itu, saya sering sharing dengan sekretaris saya mengenai cara
beradaptasi terhadap perubahan dan menghadapi karyawan dengan bijak,” tuturya.
Di lingkungan HR, menurut Josef, tak jarang sekretaris mendapat intimidasi dari
karyawan yang mendesak untuk membocorkan kebijakan HR atau perusahaan.
“Misalnya, tentang kenaikan gaji atau restrukturisasi,” katanya.
Mengingat peran sekretaris yang sangat strategis,
Josef berpendapat, diperlukan cara untuk menjaga hubungan yang profesional
antara atasan dengan sekretarisnya. Untuk itu, ia menyarankan, perlu komunikasi
secara rutin, bersikap terbuka dalam menerima saran dan kritikan sehingga dapat
memecahkan permasalahan bersama, serta saling percaya.
Bagaimana peran sekretaris di perusahaan lain? Di PT
XL Axiata, seorang sekretaris dirut dituntut harus dapat bekerja cepat dan
efisien, demi mengimbangi atasannya. Hal ini dikemukakan oleh Presdir XL Axiata
Hasnul Suhaimi. “Saya tidak cukup dengan bantuan seorang sekretaris. Yang saya
butuhkan adalah seorang personal assistant (aspri) sebagai office manager, yang
mengatur seluruh administrasi kantor, komunikasi keluar dan ke dalam
perusahaan, serta mengerjakan hal-hal yang menyangkut perjalanan bisnis saya.
Saya dapat mendelegasikan banyak hal dan memercayainya untuk mengambil
keputusan,” tutur Hasnul dalam jawaban tertulisnya kepada majalah HC.
Laju
teknologi dan gadget yang makin canggih akhirnya menuntut sekretaris bukan
semata mengatur administrasi, komunikasi dan keperluan bisnis pimpinannya, tapi
juga kemampuan bekerja dengan cepat dan efisien menggunakan teknologi tersebut.
Namun, selain hard skill, Hasnul berpendapat, sekretaris dan personal assistant
harus memiliki kecakapan penting lainnya. Apakah itu? “Memiliki integritas,
kejujuran, dan loyalitas yang tinggi karena sifat pekerjaannya yang sangat
berkaitan dengan kerahasiaan informasi perusahaan ataupun pribadi pimpinan di
unit atau departemen yang bersangkutan,” ujar Hasnul seraya menambahkan,
sekretaris harus mampu berdiplomasi dengan baik karena berhubungan dengan pihak
lain. Di samping itu, sekretaris diharapkan memiliki ketahanan mental dalam
menghadapi tekanan dan beban pekerjaan.
Sejalan
dengan berkembangnya social media network, ada beberapa perbedaan dari tugas
pokok dan fungsi sekretaris serta skill yang dibutuhkan sebelum dan sesudah era
media sosial. “Sekretaris dituntut lebih peka dan proaktif terhadap setiap
informasi yang diperoleh dan diharapkan dapat memberi masukan atau feedback
dari informasi tersebut,” katanya.
Hasnul
menjelaskan, sekretaris juga berfungsi sebagai agent of information dari produk
atau layanan yang disediakan oleh perusahaan. “Sekretaris memiliki kewajiban
dan beban yang lebih berat sebagai brand ambassador dari produk atau layanan
yang disediakan oleh perusahaan, seiring dengan semakin tidak adanya batas
pertukaran informasi melalui media sosial. Dengan kompetensi social skill yang
dimiliki seorang sekretaris, maka pandangan dan wawasan mereka pun dituntut
jauh lebih luas dan berkembang,” tuturnya memaparkan.
Di mata
Hasnul, seorang sekretaris sejatinya terus belajar dan mengikuti perkembangan
industri dan dunia di mana dia berada. “Manfaatkan media sosial dan senangi
pekerjaan yang kita lakukan. Dengan menyenangi pekerjaan, kita akan
berkeinginan untuk menjadi lebih baik dan lebih profesional,” ujarnya memberi
saran.
Sementara
itu, Neneng Nurlaela, Head of Training Department Human Resources Division PT
Bio Farma, mengungkapkan, perubahan peran sekretaris yang sangat signifikan
terjadi pada era 1999. Neneng yang lama berkarier sebagai sekretaris di
beberapa perusahaan menyebutkan sekretaris di era 1980-1999 adalah yesterday
secretary. Di era itu, menurutnya, sekretaris bersifat menunggu instruksi
atasan. Kompetensi yang dibutuhkan antara lain: bisa mengetik, menerima dikte,
menerima telefon, dan mengarsip.
Setelah
tahun 1999, Neneng melihat adanya pergeseran pada tugas dan fungsi sekretaris.
Ia menyebut era ini dengan istilah today secretary. Seiring perkembangan zaman,
kompetensi yang dibutuhkan sekretaris pun meningkat, yakni meliputi:
Professional Competency, Intrapersonal Competency, dan Interpersonal
Competency. Tugasnya antara lain, mengelola informasi, berkomunikasi secara
global, menjadi partner bisnis bagi atasannya, bekerja secara independen maupun
tim, dan memiliki keahlian dalam mengoperasikan berbagai software. Perubahan
peran sekretaris dapat dilihat pada Gambar 1.
Jenjang Karier Sekretaris
Berbicara tentang jenjang karier sekretaris, Ketua
Ikatan Sekretaris Indonesia (ISI Pusat), Yunia Arun mengatakan, sangat
tergantung kepada struktur organisasi di masingmasing perusahaan. Pada umumnya,
ia melanjutkan, jenjang karier sekretaris diawali dari junior secretary.
Setelah itu, masuk ke level sekretaris dari grade 1-3 dan terakhir executive
secretary dari grade 1-3. Penentuan grading biasanya melalui semacam review dan
penilaian performa setiap tahun, dan setiap grading ada requirementnya. “Sangat
mungkin tiap perusahaan berbeda dalam hal grading, karena ada juga yang tidak
menggunakan jabatan atau title secretary,” tuturnya. Gambar 2 memperlihatkan
jenjang karier sekretaris.
Memang
benar, karier sekretaris tergantung pada perusahaan di mana ia bekerja. Di PT
Unilever Indonesia, misalnya, seperti disampaikan Josef, posisi tertinggi
sekretaris adalah sekretaris chairman, kemudian sekretaris direksi, manajer
senior, dan manajer. “Untuk tingkat manajer, ada sekretaris yang merangkap dua
sampai tiga orang manajer,” ujarnya memaparkan.
Profesi
sekretaris, diakui Yuniar, tidak lepas dari pandangan umum yang menekankan kepada
penampilan fisik. “Tidak dipungkiri orang akan senang melihat penampilan
sekretaris yang cantik. Tapi kalau hanya cantik namun tidak punya skill dan
knowledge yang baik, menurut saya itu bukan cantik. Tentu sangat ideal kalau
dia cantik sekaligus smart dan terampil dalam bekerja,” ujarnya.
Yuniar
menyarankan, bagi para pemula yang ingin meniti karier sebagai sekretaris, yang
harus disiapkan adalah, kemampuan bahasa Inggris yang baik. Sekretaris yang
mampu berbahasa asing lainnya, seperti bahasa Mandarin, Jepang, atau Prancis,
kini lebih disukai. “Minimal dua bahasa asing. Wah, ini ideal sekali!” ujarnya.
Hal
lain yang menurut Yuniar juga penting adalah, memiliki kreativitas yang tinggi.
“Mungkin si bos hanya bilang satu, tapi tanpa disuruh sekretaris harus bisa
memikirkan langkah kedua, ketiga dan seterusnya. Ia harus bisa menangkap ide
besar si bos, dan berpikir cepat bagaimana mengeksekusinya. Sekretaris juga
harus bisa berkoordinasi dengan divisi lain, entah bagian marketing atau public
relations,” paparnya. ”Utamakan teamwork, dan lakukan cek dan ricek untuk
memastikan segala sesuatunya sesuai rencana,” Yuniar menambahkan.
Memang,
keputusan akhir berada di tangan atasan. Namun demikian, seorang sekretaris
harus mampu berperan sebagai partner, konsultan, serta memberi beberapa pilihan
alternatif. “Banyak sekretaris yang hanya menerima saja, tapi tidak memberikan
solusi,” ujarnya. Melihat seabrek tugas yang harus diembannya, Yuniar
menyarankan, seorang sekretaris harus membekali dirinya dengan pengetahuan dan
wawasan yang berhubungan dengan tugasnya sehari-hari. ”Rajin membaca buku dan
hadir dalam seminar-seminar, dapat meningkatkan kompetensi dan cara berpikir,”
tuturnya menasihati. Yuniar yakin, dua hal itu akan menjadi investasi yang
bermanfaat untuk menghadapi pekerjaan sehari-hari.
Untuk
menjadi sekretaris profesional memang banyak yang harus dipelajari dan
diterapkan. Agar bisa memenuhi syarat sebagai sekretaris profesional perlu
banyak latihan, seperti mengelola agenda jadwal pimpinan, menangani kas kecil,
mengoperasikan teknologi informasi, korespondensi, menangani surat-surat masuk
dan keluar serta mengelola agenda kegiatan pimpinan.
Eksistensi
dan fungsi sekretaris tidaklah sekadar “pembantu atau penggembira pimpinan”.
Sekretaris bukan lagi obyek, tetapi subyek penting dalam sebuah organisasi atau
perusahaan. Ibarat sebuah mesin, sekretaris merupakan komponen penting yang
keberadaan dan kinerjanya akan berpengaruh terhadap kinerja mesin itu secara
keseluruhan.
Sebagai
suatu profesi, sekretaris tidak selayaknya dipandang remeh. Profesi ini
memiliki masa depan cerah. Walaupun perkembangan teknologi semakin berkembang
dan alat-alat perkantoran canggih yang dapat menggantikan fungsi sekretaris
terus diperkenalkan setiap saat, tetapi “sentuhan” tangan terampil dan buah
pikiran cerdas seorang sekretaris tetap diperlukan sampai kapan pun.
Tugas
seorang sekretaris sangat kompleks dan beragam, sehingga apabila tidak
dikuasai, tugas-tugas tersebut akan menghambat pekerjaan pimpinan. Dalam dunia
bisnis peran sekretaris sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam
mengembangkan usahanya. Sekretaris Profesional harus memiliki dan bisa
melakukan hal-hal berikut:
a.
Menampilkan Citra Perusahaan. Citra perusahaan adalah hal yang harus dijunjung
tinggi. Karena sekretaris adalah tangan kanan sang bos, maka sekretaris juga
harus menampilkan citra perusahaan yang baik.
b.
Baik dan Bertanggung Jawab. Sekretaris juga harus ramah, baik dan bertanggung
jawab pada semua tugasnya. Bukan hanya baik kepada Bos tapi juga harus baik
kepada relasi dan kawan sekantor.
c.
Pandai Menjaga Rahasia. Sebagai tangan kanan Bos dan selalu mendapat
kepercayaan dari Bos, Sekretaris harus pandai menjaga rahasia perusahaan maupun
rahasia pribadi sang Bos.
d.
Tahu Teknologi. Sekretaris bukan hanya harus pandai berdandan, tapi seorang
sekretaris juga harus up date terhadap kemajuan teknologi misalnya teknologi
informasi.
e.
Tahu Accounting dan Pembukuan. Accounting dan pembukuan juga harus dikuasai
oleh seorang sekretaris agar bisa melakukan pembukuan kantor.
f.
Menguasai bahasa asing adalah nilai tambah yang harus dimiliki oleh seorang
sekretaris. Karena biasanya sekretaris selalu diminta Bos untuk bertemu dengan
relasi yang berasal dari luar negeri.
g.
Mengenali Karakter Bos. Kenalilah karakter atasan agar Anda tidak salah dalam
bertindak dan mengambil keputusan.
h.
Mempunyai Etika yang Baik. Seorang sekretaris juga harus memiliki etika yang
baik yaitu dalam hal berbicara, makan, duduk, dsb. Karena itu sangat berkaitan
dengan citra perusahaan.
i.
Pandai Berbicara di Depan Publik. Kadang sekretaris diminta untuk menemani
atasan untuk melakukan presentasi menggantikan sang atasan. Karena itulah
sekretaris harus bisa belajar berbicara dengan publik atau pada saat meeting.
Hubungan antara Kompetensi Seorang Sekretaris dengan
Peran sekretaris Profesional di Masa Kini
Frinch
dan Crunkilton dalam Mulyasa (2004:38) berpendapat bahwa yang dimaksud dengan
kompetensi adalah penguasaan terhadap suatu tugas, ketrampilan, sikap dan
apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan. Hal itu menunjukan
bahwa kompetensi mencakup tugas, ketrampilan, sikap dan apresiasi yang haruis
dimiliki oleh seorang sekretaris.
Sedangkan
menurut Biddle dan Thomas, peran adalah
srangkaian rumusan yang membatasi perilaku-perilaku yang diharapkan dari
pemegang kedudukan tertentu.
Jelas ada hubungan antara kompetensi yang
dimiliki sekretasis dengan peran seorang sekretaris. Di zaman ekonomi global
dengan tingkat teknologi tinggi, para esekutif menjadi tergantung pada dukungan
staf-nya untuk mengontrol sistem yang baru. Sedangkan kondisi dari para pelaku
bisnis adalah menghadapi bebagai tantangan dan berada dalam lingkungan yang
serba bersaing. Kondisi demikian membuat para pimpinan perusahaan membutuhkan
jasa sekretaris yang lebih handal dan profesional.
Peran
sekretaris disini adalah melaksanakan hal-hal yang berkaitan dengan kemajuan
perusahaan dalam rangka membantu tugas-tugas yang diemban oleh atasannya.
Peranan seorang sekretaris selain itu juga sebagai assistant atau tangan kanan
pimpinan, pemegang rahasia terbaik dalam perusahaan, sebagai beranda
perusahaan, sebagai penghubung pimpinan dengan pihak luar, perawat atau
pelindung bagi pimpinan, jadi sangat diperlukan seorang sekretaris yang
professional.
Jadi untuk
melaksanakan peran sekretaris tersebut seorang sektretaris harus memiliki
kompetensi-kompetensi yang cukup handal mengingat di masa sekarang ini dan di
era globalisasi informasi dan kemajuan ilmu pengetahuan teknologi menuntut
orang – orang yang menggeluti profesi sekretaris untuk selalu menyesuaikan diri
dan memperlebar wawasan. Tingkat kompetensi sekretaris yang kini dimiliki perlu
ditingkatkan sehingga terjadi dalam rangka bersaing dengan tenaga- tenaga
sekretaris yang tidak mustahil akan didatangkan dari luar. Oleh investor asing
yang mempunyai kesempatan untuk berbisnis di Indonesia, dengan kata lain
terbentang persaingan yang tajam.
§ Professional Secretaries International (PSI) :
Seorang sekretaris adalah assisten pimpinan yang memiliki keahlian mengurus kantor, menampilkan kemampuan menerima tanggung jawab tanpa diarahkan atau diawasi, berinisiatif dan penuh pertimbangan, serta mengambil keputusan sesuai dengan ruang lingkup wewenang tugasnya.
§ Betty Hutchinson dan Carol Milano :
Seorang Sekretaris adalah seorang professional yang menampilkan aneka macam tanggung jawab tugas kesekretarisan dengan penuh kompetensi, dapat dipercaya dan berkepribadian.
Setelah itu, kemudian akan dibahas masing-masing permasalahan tersebut secara satu persatu :
1. Kurangnya keterampilan seorang sekretaris dalam berkomunikasi secara efektif
Seorang sekretaris setiap harinya berkomunikasi dengan tamu- tamu dengan berbagai tingkatan atau golongan. Untuk itu seorang sekretaris harus mampu berkomunikasi dengan baik dan menguasai bahasa Indonesia dan beberapa bahasa asing dengan baik. Ia pun dituntut untuk memilih kata dan menyususn kalimat secara baik dan jelas, menyenangkan semua pihak yang berkomunikasi dengannya. Untuk meningkatkan kualitas seorang pemimpin harus meningkatkan kuaitas berkomunikasi dengan meningkatkan bahasa yang dimiliki seperti bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya sehingga dapat berkomunikasi dengan tamu- tamu tingkat eksekutif, agar seorang sekretaris mampu membantu pimpinan dalam bernegosiasi .
Adapun kriteria komunikasi yang efektif adalah sebagai berikut :
1. Penerima mengerti atau memahami isi pesan
2. Penerima dapat menerima atau menyetujui isi pesan
3. Penerima mengadakan suatu tindakan (aksi), sesuai dengan yang dikehendaki oleh pengirim. Kurangnya kemampuan seorang sekretaris dalam mencari, menginterpretasikan dan memanfaatkan informasi
Sekretaris bertugas mencarikan dan menyajikan informasi kepada pimpinanya. Untuk itu ia harus pandai menggali informasi dari berbagai sumber, lalu menginterpretasikan sehingga dapat memiih informasi yang di nilai bermanfaat untuk disajikan kepada pemimpin
Tingkat berfikir yang kurang dalam mengidentifikasikan masalah dan pencarian solusi Sekretaris yang bekerja secara paripurna harus mampu berpikir untuk mengidentifikasi sebab dan akibat setiap kali menghadapi masalah dan dapat mencari solusinya dengan tepat. Sehingga pimpinan tidak perlu terus menerus menuntun dan membimbing sekretaris, namun cukup mendelegasikan setiap penugasan kepada sekretaris dan sekretaris yang bersangkutan mampu menyelesaikannya secara paripurna.
Pimpinan cukup memberi instruksi kepada sekretaris secara garis besar dan memberi delegasi secukupnya, selanjutnya menjadi tanggung jawab sekretaris untuk menindak lanjuti, termasuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam setiap menyelesaikan tugasnya.
Kurangnya kemampuan dalam menangani tugas
Tugas-tugas sekretaris itu meliputi :
1. Tugas Administrasi
Tugas ini meliputi :
§ Korespondensi
§ Filling
§ Mengambil dan menyalin dikte dari pimpinan
§ Mengurus surat masuk dan surat keluar
§ Travel Arrangements
§ Organize meeting
§ Making appointments
§ Handling all confidential matters
2. Tugas Receptionist
§ Menerima dan menjawab telepon
§ Mencatat pesan-pesan lewat telepon
§ Menerima dan melayani tamu baik yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan
§ Mencatat janji-janji untuk pimpinan
3. Tugas Keuangan
§ Mengurus keuangan pribadi pimpinan dengan bank
§ Membayar rekening-rekening, pajak, sumbangan
§ Membuat dan mengelola kas kecil (petty cash)
§ Membuat laporan perjalanan dinas pimpinan
4. Lain-lain
§ Personal matters
§ Monitoring and procuring order
Contohnya : mengecek stock stationary, kertas fax, office supplies, dan lain sebagainya
§ Menterjemahkan
§ General Affair duties
Contohnya : menghitung saldo cuti karyawan, menghitung uang lembur, menghitung uang makan siang.
Seseorang yang tidak memiliki komitmen dalam tugasnya hanya menyelesaikan pekerjaan didasari oleh kataatan pada norma- norma formal yang berlaku, yang mengikat orang untuk melaksanakan tugasnya. Namun apabila pengawasan mengendur atau sangsi tidak diterapkan secara konsisten, maka orang akan cenderung melanggar aturan ataupun menghindari tanggung jawab.
Fungsi sekretaris menuntut mampu bekerja mandiri, bekerja tanpa pengawasan, untuk itu harus memiliki komitmen pada tugas sebagai salah satu cirri sekretaris yang profesional.
Kemampuan mengembangkan skill Human Relations
Kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang sekretaris adalah sebagai berikut :
1. Kemampuan dan keterampilan teknis yang harus dan mutlak dikuasai oleh seorang sekretaris seperti computer, bahasa inggris, shorthand dan filling
2. Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi
3. Keterampilan penggunaan mesin-mesin kantor (PABX, mesin printer, mesin fotocopy, scanner, mesin fax, dan lain sebagainya).
Oleh karena tugas sekretaris adalah berhubungan dengan berbagai macam individu yang masing-masing berbeda latar belakang, berbeda status sosial, berbeda kepentingan, berbeda kedudukan, maka sekretaris dituntut mampu memahami pihak- pihak yang berhubungan dengannya. Hal yang perlu diperhatikan dalam human relation adalah team work, positif thinking, good remainder, Discrete, dan Tacful.
Penjabarannya adalah sebagai berikut :
1. Team Work : mampu bekerja sama dalam team
à Tidak boleh menganggap diri lebih hebat, meremehkan orang lain, menutup mata pada keberhasilan dan kelebihan orang lain.
2. Positif Thinking
Komponen yang positif pada first impression :
§ Sebut nama lawan bicara Anda
§ Sambut tamu di pintu ruang Anda
§ Tersenyum ketika berjumpa dengan tamu
§ Salam dan mengulurkan tangan
§ Jangan bicara terlalu pesan / keras
§ Tunjukkan keramahan kepada setiap orang
3. Good reminder : Dalam hal ini lebih tertuju kepada Schedule pimpinan, hari ulang tahun pimpinan, karyawan, dan juga rekan bisnis.
4. Discrete :
à Tidak mudah membicarakan masalah seseorang / perihal yang diketahui kepada orang lain yang tidak berkepentingan
5. Tactful :
à Bijaksana dan berhati-hati dalam memilih kata atau berkomentar saat berhubungan dengan pimpinan ataupun orang lain.
6. Tanggung jawab dalam bekerja
Seorang sekretaris harus memiliki komitmen dan sikap yang dilandasi rasa tanggung jawabpada tugas maka mereka akan menyelesaikan tugas atau pekerjaannya karena merasa terikat pada penyelesaian tugas tersebut, bukan karena terikat pada norma-norma formal, sehingga apabila tidak menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya, mereka akan merasa bersalah dan bukannya takut pada sanksi. Namun apabila seseorang sekretaris terlalu sering menghindar diri dari tanggung jawab, sikap seperti ini mencerminkan kepribadian yang tidak dewasa, labil, tidak dapat dipegang.
Untuk itu sekretaris harus melatih diri untuk menjadi sekretaris yang penuh tanggung jawab, yang mampu bekerja mandiri, bekerja tanpa pengawasan, bahkan dituntut untuk mampu mengawasi dirinya sendiri.
7. Kurangnya wawasan atau pengetahuan seorang sekretaris
Pada zaman era globalisasi, sekretaris harus mengembangkan diri mengikuti perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi.
Untuk menjadi sekretaris yang profesional harus dapat mengikuti perkembangan zaman sehingga mampu dapat mengatasi perubahan dan dapat bekerja semaksimal mungkin untuk menghadapi dunia kerja seorang sekretaris dengan daya saing yang semakin maju.
Seorang sekretaris adalah assisten pimpinan yang memiliki keahlian mengurus kantor, menampilkan kemampuan menerima tanggung jawab tanpa diarahkan atau diawasi, berinisiatif dan penuh pertimbangan, serta mengambil keputusan sesuai dengan ruang lingkup wewenang tugasnya.
§ Betty Hutchinson dan Carol Milano :
Seorang Sekretaris adalah seorang professional yang menampilkan aneka macam tanggung jawab tugas kesekretarisan dengan penuh kompetensi, dapat dipercaya dan berkepribadian.
Setelah itu, kemudian akan dibahas masing-masing permasalahan tersebut secara satu persatu :
1. Kurangnya keterampilan seorang sekretaris dalam berkomunikasi secara efektif
Seorang sekretaris setiap harinya berkomunikasi dengan tamu- tamu dengan berbagai tingkatan atau golongan. Untuk itu seorang sekretaris harus mampu berkomunikasi dengan baik dan menguasai bahasa Indonesia dan beberapa bahasa asing dengan baik. Ia pun dituntut untuk memilih kata dan menyususn kalimat secara baik dan jelas, menyenangkan semua pihak yang berkomunikasi dengannya. Untuk meningkatkan kualitas seorang pemimpin harus meningkatkan kuaitas berkomunikasi dengan meningkatkan bahasa yang dimiliki seperti bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya sehingga dapat berkomunikasi dengan tamu- tamu tingkat eksekutif, agar seorang sekretaris mampu membantu pimpinan dalam bernegosiasi .
Adapun kriteria komunikasi yang efektif adalah sebagai berikut :
1. Penerima mengerti atau memahami isi pesan
2. Penerima dapat menerima atau menyetujui isi pesan
3. Penerima mengadakan suatu tindakan (aksi), sesuai dengan yang dikehendaki oleh pengirim. Kurangnya kemampuan seorang sekretaris dalam mencari, menginterpretasikan dan memanfaatkan informasi
Sekretaris bertugas mencarikan dan menyajikan informasi kepada pimpinanya. Untuk itu ia harus pandai menggali informasi dari berbagai sumber, lalu menginterpretasikan sehingga dapat memiih informasi yang di nilai bermanfaat untuk disajikan kepada pemimpin
Tingkat berfikir yang kurang dalam mengidentifikasikan masalah dan pencarian solusi Sekretaris yang bekerja secara paripurna harus mampu berpikir untuk mengidentifikasi sebab dan akibat setiap kali menghadapi masalah dan dapat mencari solusinya dengan tepat. Sehingga pimpinan tidak perlu terus menerus menuntun dan membimbing sekretaris, namun cukup mendelegasikan setiap penugasan kepada sekretaris dan sekretaris yang bersangkutan mampu menyelesaikannya secara paripurna.
Pimpinan cukup memberi instruksi kepada sekretaris secara garis besar dan memberi delegasi secukupnya, selanjutnya menjadi tanggung jawab sekretaris untuk menindak lanjuti, termasuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam setiap menyelesaikan tugasnya.
Kurangnya kemampuan dalam menangani tugas
Tugas-tugas sekretaris itu meliputi :
1. Tugas Administrasi
Tugas ini meliputi :
§ Korespondensi
§ Filling
§ Mengambil dan menyalin dikte dari pimpinan
§ Mengurus surat masuk dan surat keluar
§ Travel Arrangements
§ Organize meeting
§ Making appointments
§ Handling all confidential matters
2. Tugas Receptionist
§ Menerima dan menjawab telepon
§ Mencatat pesan-pesan lewat telepon
§ Menerima dan melayani tamu baik yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan
§ Mencatat janji-janji untuk pimpinan
3. Tugas Keuangan
§ Mengurus keuangan pribadi pimpinan dengan bank
§ Membayar rekening-rekening, pajak, sumbangan
§ Membuat dan mengelola kas kecil (petty cash)
§ Membuat laporan perjalanan dinas pimpinan
4. Lain-lain
§ Personal matters
§ Monitoring and procuring order
Contohnya : mengecek stock stationary, kertas fax, office supplies, dan lain sebagainya
§ Menterjemahkan
§ General Affair duties
Contohnya : menghitung saldo cuti karyawan, menghitung uang lembur, menghitung uang makan siang.
Seseorang yang tidak memiliki komitmen dalam tugasnya hanya menyelesaikan pekerjaan didasari oleh kataatan pada norma- norma formal yang berlaku, yang mengikat orang untuk melaksanakan tugasnya. Namun apabila pengawasan mengendur atau sangsi tidak diterapkan secara konsisten, maka orang akan cenderung melanggar aturan ataupun menghindari tanggung jawab.
Fungsi sekretaris menuntut mampu bekerja mandiri, bekerja tanpa pengawasan, untuk itu harus memiliki komitmen pada tugas sebagai salah satu cirri sekretaris yang profesional.
Kemampuan mengembangkan skill Human Relations
Kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang sekretaris adalah sebagai berikut :
1. Kemampuan dan keterampilan teknis yang harus dan mutlak dikuasai oleh seorang sekretaris seperti computer, bahasa inggris, shorthand dan filling
2. Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi
3. Keterampilan penggunaan mesin-mesin kantor (PABX, mesin printer, mesin fotocopy, scanner, mesin fax, dan lain sebagainya).
Oleh karena tugas sekretaris adalah berhubungan dengan berbagai macam individu yang masing-masing berbeda latar belakang, berbeda status sosial, berbeda kepentingan, berbeda kedudukan, maka sekretaris dituntut mampu memahami pihak- pihak yang berhubungan dengannya. Hal yang perlu diperhatikan dalam human relation adalah team work, positif thinking, good remainder, Discrete, dan Tacful.
Penjabarannya adalah sebagai berikut :
1. Team Work : mampu bekerja sama dalam team
à Tidak boleh menganggap diri lebih hebat, meremehkan orang lain, menutup mata pada keberhasilan dan kelebihan orang lain.
2. Positif Thinking
Komponen yang positif pada first impression :
§ Sebut nama lawan bicara Anda
§ Sambut tamu di pintu ruang Anda
§ Tersenyum ketika berjumpa dengan tamu
§ Salam dan mengulurkan tangan
§ Jangan bicara terlalu pesan / keras
§ Tunjukkan keramahan kepada setiap orang
3. Good reminder : Dalam hal ini lebih tertuju kepada Schedule pimpinan, hari ulang tahun pimpinan, karyawan, dan juga rekan bisnis.
4. Discrete :
à Tidak mudah membicarakan masalah seseorang / perihal yang diketahui kepada orang lain yang tidak berkepentingan
5. Tactful :
à Bijaksana dan berhati-hati dalam memilih kata atau berkomentar saat berhubungan dengan pimpinan ataupun orang lain.
6. Tanggung jawab dalam bekerja
Seorang sekretaris harus memiliki komitmen dan sikap yang dilandasi rasa tanggung jawabpada tugas maka mereka akan menyelesaikan tugas atau pekerjaannya karena merasa terikat pada penyelesaian tugas tersebut, bukan karena terikat pada norma-norma formal, sehingga apabila tidak menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya, mereka akan merasa bersalah dan bukannya takut pada sanksi. Namun apabila seseorang sekretaris terlalu sering menghindar diri dari tanggung jawab, sikap seperti ini mencerminkan kepribadian yang tidak dewasa, labil, tidak dapat dipegang.
Untuk itu sekretaris harus melatih diri untuk menjadi sekretaris yang penuh tanggung jawab, yang mampu bekerja mandiri, bekerja tanpa pengawasan, bahkan dituntut untuk mampu mengawasi dirinya sendiri.
7. Kurangnya wawasan atau pengetahuan seorang sekretaris
Pada zaman era globalisasi, sekretaris harus mengembangkan diri mengikuti perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi.
Untuk menjadi sekretaris yang profesional harus dapat mengikuti perkembangan zaman sehingga mampu dapat mengatasi perubahan dan dapat bekerja semaksimal mungkin untuk menghadapi dunia kerja seorang sekretaris dengan daya saing yang semakin maju.
Adapun
pengetahuan dan wawasan yang harus diketahui oleh seorang sekretaris adalah
sebagai berikut :
§ Pengetahuan akan bidang usaha tempat kita bekerja
§ Pengetahuan akan produk dari perusahaan
§ Pengetahuan akan Rekanan bisnis pimpinan
§ Pengetahuan akan pesaing dari perusahaan
Ada banyak cara yang dapat diakukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan diantaranya adalah :
§ Banyak membaca dan mengikuti perkembangan dari berita-berita surat kabar dan media elektronik
§ Banyak mengikuti forum, workshop, seminar, pelatihan, kursus, diskusi,
§ Dan juga belajar menuangkan isi pemikiran kita dalam bentuk tulisan
Disamping kecerdasan intelektual, kita juga perlu memperhatikan kecerdasan logika dalam emosi kita, diantaranya yaitu :
§ Meningkatkan profesionalisme kerja dan lingkungan kerja yang nyaman
§ Mampu menggunakan emosi secara efektif untuk mencapai tujuan (pengendalian emosi)
§ Memahami emosi orang lain
§ Pengetahuan akan bidang usaha tempat kita bekerja
§ Pengetahuan akan produk dari perusahaan
§ Pengetahuan akan Rekanan bisnis pimpinan
§ Pengetahuan akan pesaing dari perusahaan
Ada banyak cara yang dapat diakukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan diantaranya adalah :
§ Banyak membaca dan mengikuti perkembangan dari berita-berita surat kabar dan media elektronik
§ Banyak mengikuti forum, workshop, seminar, pelatihan, kursus, diskusi,
§ Dan juga belajar menuangkan isi pemikiran kita dalam bentuk tulisan
Disamping kecerdasan intelektual, kita juga perlu memperhatikan kecerdasan logika dalam emosi kita, diantaranya yaitu :
§ Meningkatkan profesionalisme kerja dan lingkungan kerja yang nyaman
§ Mampu menggunakan emosi secara efektif untuk mencapai tujuan (pengendalian emosi)
§ Memahami emosi orang lain
Profesionalisme
yang berhasil adalah yang secara teknik menguasai pekerjaan dan memiliki
kecerdasan emosi yang tinggi:
§ Pengambilan keputusan
§ Kepemimpinan
§ Kepuasan pelanggan
§ Kerjasama dan saling percaya
Kesimpulan§ Pengambilan keputusan
§ Kepemimpinan
§ Kepuasan pelanggan
§ Kerjasama dan saling percaya
Peranan seorang sekretaris adalah sebagai assistant atau tangan kanan pimpinan, pemegang rahasia terbaik dalam perusahaan, sebagai beranda perusahaan, sebagai penghubung pimpinan dengan pihak luar, perawat atau pelindung bagi pimpinan, jadi sangat diperlukan seorang sekretaris yang professional. Kemampuan dan keterampilan teknis harus mutlak dimiliki oleh seorang sekretaris professional untuk segala bidang ilmu. Kemampuan berkomunikasi dan interaksi dengan pimpinan, pihak luar dan juga rekan bisnis merupakan peranan yang sangat penting bagi seorang sekretaris, dia juga harus mempunyai wawasan yang luas untuk dapat bersaing di dunia bisnis. Pada era globalisasi ini, para eksekutif memiliki mobilitas yang tinggi, yang tentu saja menyebabkan peran seorang sekretaris menjadi semakin penting.
Buku Pedoman :
- Pedoman lengkap Kesekretarisan, untuk Sekretaris dan Calon Sekretaris (Ursula Ernawati)
- Menjadi sekretaris Profesional (M. G Hartati Hendarto)
- Aspek-aspek Pokok Pengetahuan Kesekretarisan (Antonius MIntorogo, M.Sc)
- Bahan seminar “Profesionalisme Profesi Sekretaris di Era Globalisasi” (Fanny Rantee
2 komentar:
tips yang sangat membantu ;-)
thank atas infonya
ini sangat bermanfaat (y)
Posting Komentar